Pengertian Search Intent: Strategi Dasar SEO Untuk Kesuksesan Sebuah Blog
Awalnya banyak orang yang mengira kalau semua keyword atau kata kunci itu
berbeda, tapi setelah saya gali lebih dalam ternyata berbeda. Kita harus
menilai sebuah keyword berdasarkan intent dari pencarinya. Sebab semua keyword
tidak memiliki nilai yang sama.
Ada kata kunci yang sangat banyak dicari oleh banyak orang,
tapi sebenarnya tidak berguna sama sekali. Ada juga kata kunci yang sedikit
pencari, tapi nilainya sangat tinggi. Hal seperti ini bisa dinilai berdasarkan
search intent.
Memahami search intent merupakan hal yang paling penting
dalam melakukan reset keyword. Dan mungkin saja akan menentukan kesuksesan
strategy SEO yang kita jalankan dalam jangka panjang. Tapi sebelum membahas
lebih dalam mengenai Search Intent, saya akan jelaskan terlebih pengertian
Keyword.
Apa itu Keyword?
Keyword atau dalam Bahasa Indonesia kata kunci adalah
kata-kata yang digunakan untuk mencari sesuatu pada mesin pencari, seperti
Google. Misalnya ketika Anda ingin membeli baju seragam sekolah, maka Anda akan
melakukan pencarian di kotak halaman pencarian google dengan kata kunci “seragam
sekolah murah” atau “seragam sekolah awet”.
Sampai disini Anda sudah paham kana apa itu keyword? Jika ya,
saya akan lanjutkan ke pembahasan selanjutnya tentang search intent.
Apa itu Search Intent?
Search Intent juga dikenal dengan sebutan keyword intent.
Mesin pencari Google bisa mengetahui maksud dari penggunaan setelah update
algoritma Google Hummingbird dan Google RankBrain.
Search Intent adalah alasan kenapa orang melakukan pencarian tertentu - Yoast
Search Intent adalah tujuan akhir dari orang yang melakukan pencarian - Semrush
Misalnya seperti ini:
- “laptop asus”
- “beli laptopo asus”
- “laptop asus terbaik di bawah 5 jutaan”
Kalau kita analisis, masing-masing keyword di atas memiliki
maksud seperti ini.
- Ingin mengetahui Janis laptop dari website resmi ASUS
- Ingin membeli laptop ASUS
- Ingin mencari artikel yang merekomendasikan laptop ASUS berdasarkan harganya.
Nah dengan mengetahui maksud atau intent tersebut, kita bisa
membayangkan konten seperti apa yang inginkan oleh para pencari. Google juga
memiliki cara kerja seperti itu. Dia paham kalau orang yang menggunakan kata kunci
“beli laptop asus” pasti ingin membeli. Maka dari itu dia akan menampilkan halaman
produk dari toko online di peringkat atas. Konten artikel tidak mungkin bisa
mendapatkan peringkat 1.
Sementara untuk kata kunci “laptop asus”, Google akan
menampilkan website resmi ASUS atau website terpercaya karena maksud dari pencari adalah
untuk mengetahui informasi dari halaman resminya. Dengan begitu kita akan sulit
untuk mengalahkan website tersebut di halaman hasil pencarian.
Jenis Search Intent
Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari PanduanIM,
search intent tergolong kedalam 4 jenis. Yuk simak baik-baik ulasannya di bawah
ini.
1. Navigational
Salah satu karakteristik utama dari keyword Navigasi ini
adalah memiliki volume pencarian yang besar, tapi tidak ada manfaatnya sama sekali.
Biasanya si pencari ingin langsung mengunjungi suatu website ketika melakukan
pencarian, maka dari itu website lainnya tidak akan mendapatkan pengunjung.
Misalnya pencari memasukkan kata kunci “login facebook”
di kotak mesin pencarian Google. Padahal mereka hanya menggunakan Google hanya
sebagai sarana untuk numpang lewat. Maksud dan tujuan mereka hanya ingin masuk
ke halaman login Facebook, tapi mereka tidak tahu url-nya. Maka dari itu mereka
memanfaatkan Google sebagai perantara.
Dengan begitu, Anda harus menghindari jenis keyword seperti ini.
2. Informational
Biasanya semua orang akan menggunakan keyword informational
untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Contohnya yaitu:
- "kalori tempe"
- "presiden pertama Indonesia"
- "dolar ke rupiah"
- "cara membuat blog"
- "gejala demam berdarah"
Dengan begitu, kita harus membuat konten yang memberikan
informasi jika membidik kata kunci informasi. Karena Keyword ini memiliki
volume yang sangat besar, maka blog atau website yang berisi informasi sangat
banyak bertebaran di internet.
Tapi saat ini Google sudah paham maksud dan tujuan dari
penggunanya. Goole sudah paham bahwa yang diinginkan oleh mereka adalah
mendapatkan informasi dengan cepat. Maka jangan heran kalau Google sudah
memberikan jawabannya langsung. Misalnya saya ketikkan kata kunci “presiden
pertama Indonesia”. Maka yang muncul akan terlihat seperti gambar di bawah ini.
Hasil yang didapatkan seperti gambar di atas dinamakan quick
answer box. Dengan adanya fitur ini, orang yang melakukan pencarian tidak perlu
lagi mengunjungi website lain karena disana sudah tersedia informasi yang
mereka inginkan.
Jadi Anda harus hati-hati dalam membidik jenis keyword yang
satu ini. Meskipun volumenya tinggi, tapi pengunjung blog Anda akan tetap sepi.
3. Commercial Investigation
Sebagian besar orang biasanya tidak akan membeli langsung
suatu produk, terlebih jika harganya sangat mahal. Oleh sebab itu mereka
biasanya akan searching dulu di Google. Mereka ingin mengetahui betul mana yang
harus dipilh, belinya harus dimana, harganya berapa, apakah ada promo atau
tidak.
Keyword seperti ini damakan commercial investigation.
Keyword ini digunakan ketika kita ingin mempelajari produk atau jasa tertentu
sebelum memutuskan membeli. Misalnya seperti ini:
- “hp vivo terbaru di bawah 5 jutaan”
- “harga Samsung galaxy A70”
- “tempat kursus menjahit di cianjur”
Kalau Anda ingin menjual produk atau jasa, sebaiknya cari
keyword commercial investigation sebanyak mungkin. Akan tetap harus berhubungan
dengan bisnis Anda. Kemudian konten yang dibuat harus benar-benar berkualitas
dan tepat sasaran.
4. Transactional
Keyword transactional memiliki tingkat lebih tinggi dari
ketiga ketiga keyword yang sudah saya jelaskan di atas. Orang yang melakukan
pencarian di Google dengan menggunakan kata kunci ini sudah siap membeli produk
atau ajsa. Misalnya:
- “beli baju seragam sekolah online”
- “jual kaos dakwah keren”
- “iphone bekas murah”
Kalau Anda memang menjual produk atau jasa, Anda harus sering
menggunakan keyword transactional, meskipun volume pencariannya sangat sedikit
dibandingkan ketiga jenis keyword di atas. Tapi sayangnya, persaingan untuk
keyword ini sangat berat. Apalagi kalau Anda menjual produk yang popular. Anda akan kalah dengan marketplace raksasa seperti Lazada, Bukalapak,
dan Tokopedia.
Keyword Mana yang Harus Digunakan?
Kita sudah tahu kalau keyword informational volumenya besar
tapi nilainya kecil, sementara keyword transactional volumenya kecil tapi
nilainya besar. Lalu keyword mana yang harus digunakan?
Sebagian besar orang terlalu fokus pada kata kunci
transactional, padahal itu merupakan sebuah kesalahan dalam SEO dan online
marketing. Semua konten yang ada di halaman website mereka hanya mengincar kata
kunci yang sifatnya transaksional, sementara kata kunci lainnya diabaikan. Maka
yang terjadi seperti ini:
- Pengunjung website tidak mendapatkan informasi yang mereka dapatkan,
- Website Anda jadi kurang dipercaya,
- Sulit mendapatkan peringkat tertinggi karena kontennya tipis.
Oleh sebab itulah Anda harus memilki 3 jenis keyword
lainnya. Untuk jumlahnya menyesuaikan dengan kesanggupan Anda dalam membuat
banyak konten. Tapi lebih baik Anda sering membuat konten yang mengandung
keyword informational dibandingkan commercial investigation dan transactional.
Jika memang Anda tidak mampu, buatlah konten yang lebih banyak commercial
investigation.
Ada 2 hal penting yang harus Anda perhatika dalam memilih
keyword:
- Jangan terlalu banyak membuat konten dengan kata kunci transaksional, fokus saja pada kualitas, bukan kantitas.
- Keyword informational harus masih berhubungan dengan jenis produk yang dijual.
Akhir kata
Itulah pengetahuan dasar dari Search Intent. Memahami Search
Intent sangat penting untuk melakukan reset keyword supaya kita tida salah
sasaran. Dengan begitu kita bisa tahu jenis keyword apa yang harus digunakan
ketika ingin membuat artikel atau menjual produk. Semoga bermanfaat dan Good
luck!